Denai aman bergejolak lagi
kian kali bungkami hati
teriakkan anak kecil menggempar sepi
bertandang pilu berselubungi duri
selumbar bermaha prajudis
terbang suka merembes hiba
entah mana perginya sayang
lenyap tak terkesan ihsan
anak kecil itu mencoret derita
diari hatinya megukir lara
pudar senyum walau tak bernoda
dek peluru tiada berjiwa
apa daya dia merintis
mampu saksi dan tangis
tiada terluah kata melawan
kerna dia hanya anak kecil
hanya anak kecil!
Advertisements
Tinggalkan Jawapan